Tips Menikmati Liburan Akhir Pekan di Desa Wisata Giethoorn Belanda

tips menikmati liburan akhir pekan di desa wisata : Giethoorn Belanda

Yang rajin mantengin akun traveling di sosial media seperti facebook pasti tau deh nama tempat ini. Yup..Giethoorn. Sebuah desa wisata yang lagi happening di jagat liburan.

Mungkin belum banyak yang tau kalau tempatnya berada di Belanda. Tepatnya di daerah Steenwijkerland.  Selama ini Belanda memang lebih dikenal dengan Keukenhof atau koleksi museumnya.

Dikalangan turis Eropa, Giethoorn dikenal dengan julukan Hollandse Venetië (Venesia versi Belanda). Orang Belanda sendiri menyebut Giethoorn dengan sebutan Venetië van Het Noorden alias Venice of The North. Karena letaknya yang berada di wilayah utara Belanda.

Kami pun bisa sampai di sini setelah sekitar 1,5 tahun menetap di Delft. Kalau bukan karena adik kami yang datang berkunjung dari Indonesia mungkin Giethoorn harus masuk waiting list untuk destinasi liburan kami.

Bukan karena apa-apa, tapi jaraknya yang lumayan jauh dari Delft membuat kami jadi sering menunda rencana liburan ke Giethoorn.

Dengan berkendara menggunakan kereta api dan bus di hari biasa, menuju Giethoorn dari Delft membutuhkan waktu tidak kurang dari 3 jam bahkan lebih. Sedangkan dengan mobil rata-rata sekitar 2,5 jam. Dengan waktu tempuh seperti itu kami sudah bisa sampai di Paris menumpang kereta cepat Thalys 🙂

Tapi karena Giethoorn menjadi salah satu dream destination adik saya…ya jadilah rencana liburan fixed mesti mampir di Giethoorn.

tips menikmati liburan akhir pekan di desa wisata : Giethoorn Belanda
Hollandse Venetie a.k.a. Giethoorn
tips menikmati liburan akhir pekan di desa wisata Giethoorn Belanda
Giethoorn, the water village

Berbekal informasi dari kawan-kawan saya yang sudah pernah ke sana, kami memilih untuk menyewa penginapan sehingga kami tidak perlu balik di hari yang sama. Akan sangat melelahkan jika harus membawa 2 balita kami dengan waktu tempuh yang cukup panjang seperti itu.

tips 1 : sewa penginapan di dekat centrum Giethoorn. Mengingat lokasi desa wisata Giethoorn yang relatif jauh dari kota-kota besar di  Belanda. Di sekitar centrum Giethoorn ada beberapa penginapan dengan tarif yang relatif murah. Juga banyak camping site di saat summer. 

Penginapan kami di Giethoorn sebenarnya cukup terjangkau untuk ukuran hotel bintang tiga di Eropa. Kami menyewa 2 kamar dengan double bed. Tarif sewa penginapan Hotel Giethoorn yang kami sewa hanya sebesar €52 per malam per kamar. Hanya saja, jika hendak menyewa di akhir pekan pastikan untuk mereservasi jauh hari. Dan itulah yang lupa kami lakukan.

Kami sebenarnya berencana menyewa kamar di akhir pekan pada awal September. Akan tetapi karena waktu booking yang terlalu mepet, kami pun jadi tak kebagian kamar. Terpaksalah rencana ke Giethoorn mesti diundur hingga awal Oktober. Padahal bulan September adalah waktu yang sangat tepat mengingat summer lagi hangat-hangatnya. Di awal Oktober cuaca sudah mulai sering hujan dan anginnya sudah mulai terasa dingin.

tips 2 : pesan penginapan jauh hari untuk dapat hotel dengan tarif yang lebih murah di akhir pekan

tips 3 : waktu terbaik untuk mengunjungi Giethoorn adalah pada saat akhir spring – summer di bulan Mei-September. Saat anginnya tidak terasa begitu dingin dan kencang. Pastikan juga untuk mengecek cuaca apakah akan hujan atau tidak. Agar nyaman saat naik perahu

Dan itulah yang terjadi di saat keberangkatan kami ke Giethoorn. Sudahlah terlambat berangkat dari rumah, sampai di Zwolle pun kami disambut dengan cuaca mendung dan hujan gerimis. Semangat liburan pun ikut luntur bersama gerimis hujan. Bagaimana rencana naik perahu nanti kalau cuacanya seperti itu.

Dan seperti masih kurang penderitaan kami, dari halte bus di Steenwijk menuju hotel kami, kami pun harus salah turun halte. Ya Rabb…bus yang hanya ada setiap 40 menit itu pun berlalu meninggalkan kami dalam cuaca dingin dan kelaparan di tengah jalan menanti bus berikutnya.

tips 4 : perhatikan halte bus anda dengan baik. Rute menuju Giethoorn adalah rute menuju desa. Tak banyak kendaraan umum yang tersedia. 

Okay, mungkin saya satu-satunya yang stres saat itu karena harus mikirin anak-anak yang super aktif harus berdiri di pinggir jalan dalam suasana mendung dan beranjak malam. Karena adik saya nampak santai sambil sesekali mengambil foto rumah penduduk yang memang nampak asri di pinggir jalan.

Beruntung suami sigap menangani anak-anak demi melihat saya yang sudah bete mesti salah turun halte. Jadilah doi yang menawarkan mengganti diaper si bungsu di dalam hotel di pinggir jalan dekat halte.

Dalam keremangan malam, bus yang dinanti pun akhirnya datang. Bus yang sama mengantarkan kami saat salah turun halte tadi. Dan si Meneer driver bus dengan jelas mengenali kami karena sebelum kami turun beliau sudah mewanti-wanti kalau kami belum sampai centrum Giethoorn. Maafkan kami penumpang yang keras kepala Meneer :'(

Pukul 7.30 malam waktu Giethoorn sampailah kami di penginapan setelah menempuh perjalanan yang terasa begitu lama.

tips 5 : Jangan berangkat pada hari Minggu karena sering ada perawatan jalur kereta sehingga kereta tidak semuanya jalan. Beberapa ruas mesti menyambung perjalanan dengan bus karena tidak tersedia jalur kereta. Akibatnya waktu tempuh jadi lebih lama dibandingkan hari biasa.

Merebahkan diri di kamar hotel rasanya benar-benar membayar rasa lelah selama perjalanan tadi. Apalagi dengan suasana kamar di Hotel Giethoorn yang cukup memuaskan untuk kamar dengan tarif yang relatif murah.

tips menikmati liburan akhir pekan di desa wisata Giethoorn Belanda
kamar di Hotel Giethoorn dan para turis yang kelaparan 😀

Aroma ayam tumis sayur dari kotak perbekalan di tas kami pun menyeruak dalam kamar seolah-olah mengingatkan kami belum makan malam (..dan makan siang). Ya buat orang Indonesia roti itu bukan menu makan siang kan? Hanya anak-anak yang tadi sempat saya suapi makan siang dengan menu lengkap.

Perbekalan kami pun nyaris tandas oleh 6 orang yang kelaparan dari perjalanan tadi…hehe.

Karena kami sampai di hotel sudah malam, maka tak ada yang bisa kami lakukan selain tidur menanti esok pagi. Lagipula Giethoorn di malam hari laksana pedesaan di Indonesia yang tampak sepi dan temaram.

Kamar hotel yang kami sewa memang benar-benar hanya kami gunakan untuk tidur di malam hari saja, karena esok pagi pukul 10 kami sudah harus check out dari hotel. Laahh..?

Ya, rata-rata hotel di Eropa memang seperti itu. Check in jam 2 siang dan check out jam 10 atau jam 11 siang.

Alhamdulillah petugas hotel membolehkan kami untuk menitip barang hingga pukul 2 siang. Sampai kami selesai berjalan-jalan di Giethoorn.

Waktu yang tidak kami sia-siakan. Tepat pukul 10 pagi, kami pun telah siap dengan perlengkapan untuk berjalan-jalan.

tips 6 : Atur jam keberangkatan anda. Jam terbaik berperahu di Giethoorn adalah sekitar pukul 12 siang. Sebelum itu toko-toko dan penyewaan perahu masih banyak yang tutup. Menjelang sore, penyewaan perahu akan terlalu ramai dengan turis. Kita bisa tidak kebagian perahu. Kecuali jika bepergian bukan di waktu weekend.

Kami mengambil rute dari lokasi Hotel Giethoorn menuju centrum dengan melalui rumah-rumah penduduk yang bersisian dengan kanal-kanal kecil.

Yup, Giethoorn memang dikelilingi kanal. Kanal besar maupun kanal kecil. Kanal besar berada di sisi jalan utama. Bisa dilalui oleh cruise ukuran kecil.

tips menikmati liburan akhir pekan di desa wisata giethoorn belanda
Kanal besar di Giethoorn di sisi jalan raya utama

Sementara kanal kecil hanya bisa dilalui oleh perahu-perahu yang berukuran lebih kecil. Perahu inilah yang banyak disewakan untuk turis.

tips menikmati liburan akhir pekan di desa wisata giethoorn belanda
Kanal kecil yang dilalui perahu lebih kecil dan mengitari rumah penduduk desa

Sepanjang jalan menyusuri Zuiderpad dan Binnenpad yang bersisian dengan kanal kecil, kami mengamati rumah-rumah penduduk khas pedesaan Giethoorn. Sesekali kami menjumpai pemilik rumah yang nampak mengurusi taman dan hewan peliharaannya. Karena hari masih pagi, toko-toko belum buka dan turis belum banyak. Hanya ada beberapa pengendara sepeda.

Jalan setapak yang kami lalui hanya bisa dilalui oleh sepeda dan pejalan kami. Sangat nyaman tanpa lalu lalang kendaraan roda empat.Kendaraan roda empat hanya bisa masuk sampai area tertentu.

tips menikmati liburan di desa wisata giethoorn belanda
Desa tanpa jalan raya. Jalan raya sebenarnya terdapat di bagian sisi luar dari desa. Jalan di tengah desanya sendiri hanya berupa jalan setapak untuk pejalan kaki dan sepeda

Berbeda dengan lokasi wisata buatan, desa wisata di Giethoorn memang nampak alami karena berlokasi di pemukiman warga desa yang memang mendiami wilayah itu. Walaupun banyak juga rumah penduduknya yang kini difungsikan menjadi hotel, villa, toko, restaurant atau galeri.

Jadi selain menikmati keindahan suasana kanalnya, kita pun bisa mengamati kehidupan warganya.

tips meikmati liburan akhir pekan di desa wisata giethoorn belanda
rumah penduduk desa Giethoorn dengan kuda poni dan halaman yang luas di pinggir kanal

Halaman rumah penduduknya yang luas, selain dipakai untuk memelihara kuda atau hewan lain juga terlihat banyak dipakai untuk tempat bermain anggota keluarganya. Trampolin, perosotan, sampai gawang bola terlihat menghiasi rumah mereka.

tips menikmati liburan di desa wisata giethoorn belanda
pohon buah pear di rumah penduduk Giethoorn

Dan akhirnya kami pun jadi tau rupa pohon pear itu saat kami melewati rumah penduduk desanya yang ramai dengan aneka rupa bunga dan tanaman. Wow banget buat kami yang selama ini cuma bisa liat buah pear di supermarket 😀 .

Benar-benar jadi tidak merasa rugi berjalan kaki sejauh 2 km dari hotel menuju tempat penyewaan perahu 🙂 .

Kami sampai di tempat penyewaan perahu di ruas jalan Dominee T.O.Hylkemaweg dekat restaurant De Rietstulp sekitar pukul 12 siang. Saat yang tepat untuk berperahu menyusuri kanal. Alhamdulillah udara sangat cerah hari itu. Matahari bersinar dengan terang. Dan anginnya pun terasa sejuk.

Berikut cuplikan video kami di Giethoorn dari atas perahu 🙂

Kami menyewa perahu kecil dengan tarif €15 per jam untuk 1 perahu.  Untuk perahu besar, tarifnya €7,5 per orang.

tips 7 : Jika menyewa perahu kecil, pastikan anda bisa mengemudikan perahu. Karena perahu kecil mengharuskan kita mengemudikan perahu sendiri. Walaupun mengemudikannya cukup mudah tetapi tetap membutuhkan keterampilan agar tak bertabrakan dengan perahu lain terutama saat lalu lintas di kanal padat dengan turis.Jika tak ingin mengemudikan sendiri, kita bisa memilih naik perahu besar beramai-ramai dengan turis lain yang dikemudikan seorang pemandu.

tips menikmati liburan akhir pekan di desa wisata giethoorn belanda
mengelilingi kanal Giethoorn dengan perahu kecil sambil menonton rombongan itik yang berjemur

Setelah sejam puas mengitari kanal dengan perahu, acara kami di Giethoorn hari itu pun ditutup dengan makan siang di restaurant dekat tempat penyewaan perahu. Untuk selanjutnya bergegas mengambil barang-barang di hotel dan mengejar kereta ke Den Haag Centraal siang itu juga.

Kalau anda sedang jalan-jalan ke Belanda, desa wisata Giethoorn ini wajib banget untuk dikunjungi. Tak seperti Venesia atau Amsterdam yang terlalu padat dengan turis, suasana di Giethoorn terasa jauh lebih nyaman. More peacefull and serene. Mengingatkan kita dengan suasana pedesaan yanga asri dan tenang di Indonesia. Very recommended. Siapa tau suatu hari nanti pedesaan kita di Indonesia bisa menjelma seperti ini. Insya Allah amiin 🙂

11 thoughts on “Tips Menikmati Liburan Akhir Pekan di Desa Wisata Giethoorn Belanda

  1. Ih, senang lihat desanya. Dimana-mana dikeliling air. Melihat struktur desanya mengingatkan bangunan kota Surabaya yang dikelilingi Sungai Kalimas, sayangnya sungainya kotor, tak terawat hihi

    1. jalan2 ke giethoorn pasti seru mba.hayuk ke sini 😉 salam kenal mba yuni tadi udah jalan2 di blognya 🙂

  2. Halo mba seneng deh liat postingannya. Sy rencana ingin berkunjung kesana. Boleh tau access menuju kesana gimana ya saya stop di frankfurt? Trima kasih mba

    1. halo juga mba 🙂 dari frankfurt bisa naik kereta ke belanda turun di utrecht atau arnhem, trus ganti kereta lanjut ke zwolle.dari zwolle bisa naik bus skitar sejaman turun di halte Dominee Hylkemaweg.dari halte itu tinggal jalan skitar 300 meter udah deh ketemu tempat perahunya.kalau bingung tanya aja centrum giethorn dimana.klo ga mau lama naik bus bisa naik kereta juga dari zwolle turun di steenwijk.dari stasiun steenwijk sambung bus lagi skitar 15 menitan turun di halte Dominee juga.liat di google maps aja mba. dari frankfurt skitar 5 jam lebih ke giethoorn.di giethoorn ada penginapan juga qo. nanti halte turunnya sesuaikan sama lokasi penginapan aja.di giethoorn busnya ga banyak soalnya.lumayan lama nunggu bus berikutnya.atau kalau mau ikut tur, dari frankfurt naik kereta turun di amsterdam centraal.ada banyak pilihan tur dari amsterdam.startnya bisanya dari damrak dekat amsterdam centraal.dari amsterdam centraal skitar 2,5 jam ke giethoorn naik kereta.naik mobil skitar 1,5 jam

  3. Aduuh ceritanya bagus banget. Foto-fotonya juga bagus. Tidak heran kalau banyak yang penasaran dengan desa sunyi ini. Tempat menginap juga sudah mulai banyak. Bisa dijangkau dengan kendaraan umum dan juga paket wisata orang Indonesia yang domisili di Belanda. Mohon izin share ya mbak Ode Rahman.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.