Hari itu, akhir pekan di bulan Agustus. Cuaca di Belanda cerah hampir sepanjang hari. Matahari bersinar dengan terangnya. Dan suhu udara cukup hangat untuk berjalan-jalan di luar. Summer memang waktu yang paling tepat bagi para keluarga di Belanda untuk berlibur atau sekedar piknik ke taman terdekat.
Bagi kami, saat itu adalah saat yang dinanti untuk mengunjungi sebuah kastil yang cukup terkenal di Belanda. Tepatnya di daerah Utrecht. Sekitar 2 jam perjalanan dengan kereta dari Delft. Kota kami menetap saat ini.
Pertama kali liat kastil ini dari postingan teman di facebook. Sebelumnya menyangka hanya negara Inggris yang terkenal dengan kastilnya yang indah. Ternyata Belanda juga punya. Dan tak kalah indah.
Maklum selama ini saya taunya tempat wisata di Belanda tidak jauh-jauh dari Keukenhof, Madurodam, Scheveningen, Centrum, canal tour dan deretan museumnya.
Kasteel de Haar nampaknya memang masih kurang dipromosikan.
Operasional Kasteel de Haar saat ini masih dijalankan secara privat oleh yayasan milik keluarga ahli waris dengan menggunakan dana swadaya dari uang tiket masuk tanpa subsidi pemerintah. Di luar kastil dan taman, seluas 400 hektar area di sekeliling kastil telah dijual kepada Natuurmonumenten, sebuah organisasi masyarakat yang mengurusi cagar alam di Belanda (sumber: www.kasteeldehaar.nl). Uang hasil penjualan sebagian lahan kastil itulah yang kemudian digunakan untuk membiayai pemugaran tahap akhir dari kastil.
Tiket dan Menuju ke Kastil
Kami membeli tiket untuk hanya mengunjungi area park tanpa masuk ke dalam kastil. Tiketnya dijual berbeda untuk mengunjungi park saja dan untuk masuk ke dalam kastil. Dengan pertimbangan membawa 2 balita yang sangat aktif, kami memilih untuk tidak memasuki area ruangan dalam gedung kastil. Liat di websitenya, jadi kebayang bakal ribet banget jagain 2 balita lincah ini di antara benda-benda antik yang nampak fragile. Emaknya sudah serem duluan 😀
Tiketnya sendiri bisa dibeli di website mereka www.kasteeldehaar.nl ataupun beli di loket masuk. Kami memutuskan untuk membeli di loket saja pada saat berkunjung ke sana. Perkiraan kami tak akan banyak pengunjung yang mengantri tiket. Karena setahu kami, kebanyakan orang Belanda memilih untuk berlangganan museum kaart.
Dan dugaan kami benar. Dengan tiket masuk seharga €4 per adult dan €3 per anak, yang kami beli di loket gerbang masuk, kami pun masuk ke area kastil tanpa antrian panjang.
Kalau liat di google image, wilayah Kasteel de Haar ini sangatlah luas dengan dikelilingi wilayah hutan yang rimbun dengan pepohonan dan juga ladang rumput.
Kasteel de Haar memang terletak agak di pinggir kota. Sehingga menuju ke sini mesti disambung dengan naik bus dari stasiun kereta Vleuten, di pinggiran kota Utrecht.
Suasana Kastil
Kalau anda pernah membaca dongeng ala disney di buku kanak-kanak, maka bayangan saya tentang kastil ini persis sama seperti buku-buku dongeng itu. Kastil megah, dengan taman bunga yang cantik, hutan dan ladang perburuan.
Dan saat saya melangkah masuk ke halaman gerbangnya, bayangan saya seperti menjelma menjadi nyata. Dongeng itu benar-benar ada kenyataannya 🙂
Untuk menuju ke kastil saja kita mesti jalan beberapa ratus meter. Dari gerbang masuk kastil yang jadi tempat membayar tiket, kita akan langsung menjumpai hutan dan taman yang rimbun dengan pepohonan. Menyatu dengan pagar tembok, terdapat bangunan yang dulunya adalah tempat kediaman para pelayan kastil. Sebagian bangunan itu kini disulap menjadi cafe dan restoran.
Area bekas kediaman para pelayan kastil yang kini berubah menjadi cafe dan restoran itu dibatasi oleh sebuah bangunan yang kini difungsikan sebagai toko souvenir sekaligus check in area bagi pengunjung kastil.
Dari check in area ini, kami berjalan menyusuri jalanan beraspal yang dilingkupi hutan di kiri kanan sambil membayangkan, jalan ini dulu yang mungkin dilewati dengan kereta kencana atau mobil kebesaran keluarga VanZuylen sambil disambut dengan pelayannya yang berlari menyambut dari gerbang masuk kastil.
Bayangan itu makin menjadi-jadi saat liat penampakan kastil. Sama persis kayak dongeng-dongeng yang dulu sering dibaca di buku-buku ala Disney 😀
Putri saya yang juga salah satu pemirsa Disney seketika langsung berseru.. “Waw itu kastilnya siapa?Princess siapa?..”
Hehee, di buku Disney kan ga ada ya yang namanya King Rothschild yak. Gimana atuh ngejelasinnya? 😀
Beruntung pertanyaan gadis kecil ini tidak terus berlanjut. Princess kecil kami pun lalu lebih tertarik mengelilingi kastil dan berpose dengan tiara yang dibeli di toko souvenir tadi.
Sejarah Kastil
Jujur saja, saya tidak begitu banyak mengetahui tentang dunia arsitektur. Jadi kalau ditanya bangunan kastil ini masuk kategori arsitektur gothic, renaissance, dan lain sebagainya, ik angkat tangan.
Tapi saya benar-benar tertarik dengan sejarah. Termasuk sejarah kastil ini. Apalagi demi mengetahui kaitan pemilik kastil ini dengan keluarga Rothschild.
Bagi anda penggemar cerita konspirasi, pasti sudah tidak asing dengan nama ini. Rothschild disebut-sebut sebagai keluarga paling kaya dalam sejarah dunia yang tetap mendominasi hingga sekarang. Kastil ini hanya secuil dari bukti kekayaan mereka.
Kekayaan Rothschild disebutkan berasal dari sektor perbankan yang mereka ciptakan pertama kali di dunia. Yup..perbankan yang kita temui hari ini bercikal bakal dari perusahaan milik keluarga Rothschild. Tidak hanya perbankan, sektor perminyakan, perkebunan anggur, barang antik, dan real estate pun dikuasai oleh saham milik anggota dinasty Rothschild. Tidak heran banyak yang menyebut jika peredaran uang di dunia ini dikontrol oleh keluarga Rothschild.
Kalau pernah berselancar di situs internet yang banyak bercerita tentang konspirasi dunia, kita akan familiar dengan rumor yang menyebut bahwa Rothschild memiliki hubungan erat dengan Knight Templar. Pasukan khusus yang dibentuk oleh Gereja Katolik Roma dalam perang salib (sumber: wikipedia).
Kembali ke sejarah Kasteel de Haar. Rothschild family masuk ke dalam silsilah pemilik kastil ini ketika salah satu keturunan keluarga Van Zuylen pendiri kastil ini menikah dengan Baroness Hélène de Rothschild pada tahun 1887 yang kemudian melakukan pemugaran dan perluasan kastil.
Lambang keluarga Van Zuylen bisa kita lihat di warna jendela kastil. Yang dilambangkan dengan dua tiang warna merah di atas dasar perak atau putih.
Adapun tentang motif chevron yang berada di pintu gerbang kastil, salah satu situs yang membahas tentang coat of arms atau lambang simbol keluarga atau klan mengatakan, motif chevron yang banyak terdapat pada bangunan sejarah dinasti di Inggris dan Perancis merepresentasikan atap rumah yang melambangkan perlindungan. Motif chevron banyak digunakan sebagai lambang simbol oleh keluarga yang mendapat kehormatan atas dedikasinya terhadap gereja.
Picnic Area di Kasteel de Haar
Kalau tak bisa masuk ke ruangan dalam bangunan kastil menyaksikan koleksi peninggalan keluarga Van Zuylen, kita bisa memilih alternatif piknik di area luar pagar kastil yang gratis sambil memandangi kemegahan Kasteel De Haar dari kejauhan.
Di luar pagar kastil, dikitari hutan cagar alam terdapat area untuk piknik yang biasa digunakan oleh keluarga yang enggan bersantap di cafe atau restoran di area pintu masuk kastil.
Tinggal gelar tikar dan bekal makanan, semilir angin dan pemandangan kastil akan menemani makan siang kita. Beberapa bangku dan meja piknik juga disediakan di area ini.
Makan siang kami di Kasteel de Haar siang itu ditemani rombongan keluarga yang asyik menikmati kehangatan sinar matahari dan bocah-bocah yang asyik bermain bola di dekat polder dalam kerimbunan pohon di area belakang kastil.
Bagi kami dan mungkin juga mereka, Kasteel de Haar hanyalah simbol sejarah. Boleh jadi bukan jenis kemewahan yang diinginkan ketika kita masih bisa menikmati makan siang lezat buatan ibu bersama keluarga dengan limpahan kehangatan cahaya matahari dari Dia, Yang Maha Kaya. Pun, bisa jadi kami para turis jauh lebih bisa menikmati kemegahan kastil ini dibanding pemilik kastilnya sendiri. Wallahua’lam.
Keren kastilnya. Etapi aku suka parno deh, Mba. Berasa horor soalnya. Wkwkwkk
Pasti seru banget pas ke sana yah, berasa berada dan menjadi bagian dari sejarah.
saya ga masuk dalem kastilnya mba.cuma sampe parknya aja.itu juga udah keren.masuk ke dalam saya ‘horor’nya mikirin anak2 lari2an di sekitar barang antik 😀
Cantik banget kastilnya Mba…
Mba, aku udah masukin di list, aku ambil label traveling aja ya.
waa…makasih mba tesya 🙂
Bunga2 depan kastel itu..bagus bangeet….
yg motret amatiran aja keliatan bagus yak..apalagi kalo kayak mba dewi yg motret hahahah
masyaa Allah. itu di Utrecht ya, pas kami sekeluarga ke Utrecht malah ga jalan2 menjelajahi Utrecht, karena sebentar2 hujan 😦 Ga tau kalo ada istana yang bagus sekali. Blogny informatif banget, makasih banyak mb..two thumbs up, insyaaAllah kami juga ada rencana ke Budapest dan Cordoba.
Assalamu ‘alaikum mba rien…menetap di eropa juga kah?ke utrecht bagusnya bulan april-juli mba.ga tralu sering hujan.kastil utrecht ini mmg di kalangan turis belum terlalu dikenal sih mba.kami jg tau dari kawan yg udah duluan ke sini.btw..makasih udah mampir ke blog saya 🙂