Kalau ada negara yang layak disebut dengan julukan home of technology, itu pastilah Jerman. Tak percaya, cobalah jalan-jalan ke berbagai museumnya. Kesan itu pasti akan kita dapatkan. Dari Deutsche Museum yang memperlihatkan berbagai peraga teknologi yang ada di dunia dari berbagai zaman, hingga ke museum yang memamerkan kecanggihan teknologi otomotif masa kini di BMW Museum.
Sejak pertama kali membuat rencana kunjungan ke Munich, kami sejak awal sudah meletakkan BMW Museum di top list atraksi yang wajib dikunjungi. Saking pentingnya, sampai menggeser posisi Allianz Arena dari daftar wajib kunjung. Alhamdulillahnya suami saya cukup pengertian untuk tidak patah hati dengan keputusan kami…hehe.Ya, anda tau sendiri bagi para penggila bola, Munich itu berarti Allianz Arena.Titik. …tapi tidak untuk saat ini, my dear husband 😉
Lokasi penginapan kami di area Olympiapark jadi salah satu faktor penyebabnya. BMW Museum yang terletak di kawasan Olympiapark menjadi jauh lebih mudah untuk dikunjungi oleh kami daripada Allianz Arena yang berjarak lumayan jauh dari penginapan.
Tentu saja, itu bukan penyebab utama, kenapa BMW museum jadi wajib dikunjungi.
Pertamakali liat gedungnya aja kita udah dibikin silau. Keren Banget.
Dari tampilan luarnya saja, BMW Museum sudah memiliki daya pikat tersendiri. Di Eropa, museum biasanya menempati ruangan di bangunan yang bergaya klasik khas bangunan Eropa, tidak demikian dengan BMW Museum.
Bangunan BMW Museum dan bangunan di sekitarnya yang dimiliki oleh BMW Group, jelas bercirikan bangunan modern yang lebih bergaya futuristik.
Dalam kompleks bangunan yang dimiliki oleh BMW Group itu, ada 3 bangunan utama yang akan kita temui. Tiga bangunan itu adalah BMW Museum, BMW Welt, dan BMW Plant. Ketiga-tiganya dibuka untuk umum.
Untuk mengelilingi semuanya, kita bakal perlu waktu seharian. Luas banget.
Kami hanya sempat mengunjungi BMW Museumnya saja. Mungkin karena kami jauh lebih tertarik dengan sejarah perkembangan teknologi BMW. BMW Museum memang dibuat khusus untuk memperlihatkan kecanggihan teknologi BMW dari masa ke masa. Sementara BMW Welt atau BMW World lebih banyak memamerkan teknologi terkini yang berhasil diciptakan oleh grup perusahaan otomotif BMW. Jadi, kalau pengen kepoin mobil-mobil keluaran terbaru di BMW, baiknya kunjungi juga BMW Welt 😉 . Kabarnya Roll Roys sama mobil imut-imut nan mahal Mini Cooper itu juga bagian dari produk perusahaan otomotif ini.
Selangkah memasuki gedung BMW Museum, di pintu masuknya kita langsung disambut dengan mobil BMW seri Dixi warna merah keluaran tahun 1927. Mobil tipe roadster alias mobil mini bermuatan 2 orang ini tampak eye catching banget di depan pintu masuk. Mobil ini termasuk mobil yang diproduksi BMW di awal berdirinya.
Tak melewatkan kesempatan bergaya depan mobil keren, si kakak pun saya ajak berfoto sambil menunggu papanya anak-anak mengantri untuk beli tiket masuk.
Ga usah malu berfoto depan mobil keren, karena ini memang judulnya museum ‘mobil keren’ jadi ya wajib mengambil dokumentasi mobilnya 😀 . Bukan hanya kami yang mengambil foto di sini. Seorang bapak yang sepertinya turis asal Jepang juga tak melewatkan kesempatan ikut berfoto di sini 😉
Oiya, tiket masuk ke BMW museum sebesar €10 per orang, dan gratis untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun. Kalau pengen ikut tur dengan seorang pemandu bayarnya beda lagi ya. Informasi lebih jelasnya bisa dilihat di www.bmw-welt.com.
Untuk masuk ke BMW Weltnya tak perlu membayar karcis masuk, kecuai jika kita ingin menyewa tour guide. Sedangkan untuk BMW Group Plant atau pabrik perakitan BMWnya sendiri tak sempat kami kunjungi dan karenanya tak banyak informasi yang kami ketahui, selain bahwa pabrik perakitannya dibuka untuk umum dan kita bisa menyewa tour guide di sana.
Baik BMW Welt, BMW Museum, maupun BMW Group plant masing-masing menyediakan layanan pemandu atau tour guide yang bisa lebih banyak menjelaskan apa yang kita lihat di sana. Tentu saja dengan tambahan biaya. Buat yang berkecimpung di dunia otomotif atau mungkin pengen tau lebih dalem tentang BMW, lebih seru aja kali ya keliling ditemenin tour guide.
Kali ini kami berkeliling tanpa ditemani tour guide, karena hanya ingin melihat-lihat saja, sambil ngekorin anak-anak yang lincah berkeliling di antara mobil-mobil produksi BMW.
Berjalan melalui lobby entrance di lantai atas, kami melongok ke bawah dan tampaklah deretan mobil-mobil keren yang tampak mengkilap. Kayaknya petugas kebersihannya rapi jali saban hari membersihkan mobil-mobil kebanggaan mereka ini. Ga kayak siapa tuu yang suka males cuci mobil? :p Rajin dilap makanya mobilnya mas, biar mengkilap kayak begini weheheheh.
Hendak nyamperin deretan mobil mentereng di bawah, kami pun berjalan meniti lantai marmer yang tak kalah mengkilap dengan mobil yang dipajang. Kali mereka punya alat gosok khusus kali ya, qo semua nampak mengkilap begini…ah, lupa nengok di atas juga banyak lampu yang bersinar dipantulkan dinding-dinding kaca sekelilingnya 😀
Di ujung lantai yang menurun itu, bukannya mobil yang kami jumpai, tapi malah deretan motor-motor produksi BMW dari berbagai tahun keluaran. Penuh berjejer menutupi dinding dari lantai atas sampai bawah.
Banyak juga ternyata model motor produksi BMW. Dari motor tandem yang biasa kita liat di film-film peperangan, sampai motor balap yang biasa dipakai di arena balap motor profesional.
Lewat dari situ, udah deh kita bakal ketemu berbagai model otomotif yang dikembangkan perusahaan BMW. Dari mobil balap Formula 1 sampe model ecofriendly concept car keluaran tahun 2009 yang desainnya kece abis. Yang terakhir ini, adalah tipe mobil sport yang dikembangkan BMW yang didesain minim penggunaan bahan bakar dan rendah emisi CO2. Dikonsep sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan pasar otomotif yang dituntut agar semakin ramah lingkungan.
Buat ibu-ibu yang ga ngerti mesin kayak saya, tampilan desain mobil sport yang diberi nama BMW Vision Efficient Dynamic ini jauh lebih menarik perhatian. Body yang ramping dengan ruang cabin yang sebagian besarnya ditutupi oleh fiberglass bikin tampilannya beda dari mobil sport yang lain. Pintunya bisa dibuka ke atas lhoo…iih kece banget sih. Ada ga ya yang mau beliin? wkwkwkwk
Hari itu juga di BMW Museum lagi ada pameran mobil Elvis. Suka liat foto-fotonya Elvis kan, biasanya doi suka berfoto dengan mobilnya yang warna putih. Nah, mobilnya itu keluaran BMW yang hari itu dipajang di ruang pamer.
Tau ga, pas mo ngambil foto mobil Elvis ini, saya mesti sabar nungguin berapa orang cowok dan bapak-bapak berwajah Asia yang keliatannya girang banget berfoto di mobil ini. Ya, udah bukan rahasia lagi sih turis Asia di Eropa itu terkenal paling suka selfie. Ga Selfie, ga eksis…ya ga?hihi. Saya sama mobil kece gini demennya bukan minta foto. Tapi minta dibeliin wkwkwkwk.
Udah puas liat-liat mobil yang belum tentu kebeli, lanjut liat-liat pameran mesinnya. Cieee…cerdas banget ni cewek ngerti mesin 😀 Padahal aslinya cuma merhatiin urutan tanggal produksinya aja. Mesinnya makin dipelototin juga makin ga ngerti heheh.
Tapi, saya jadi tau kalo ternyata di tahun-tahun pertama beroperasi, mesin yang diproduksi oleh BMW itu bukan mesin untuk mobil tapi mesin untuk pesawat. Mesin BMW VI diproduksi tahun 1926 untuk menggerakkan pesawat terbang jarak jauh antar benua yang digunakan untuk keperluan Perang Dunia II. BMW baru fokus memproduksi mesin untuk mobil yang mereka desain sendiri setelah Perang Dunia II selesai.
This…actually really gained my attention. Karena saya jadi ingat saat berkunjung ke perusahaan-perusahaan pertanian di Wageningen Belanda yang menyumbangkan pendapatan besar bagi negaranya dari hasil penjualan tanaman hias dan produk pertanian, alat-alat teknologi juga digunakan oleh mereka yang awalnya digunakan untuk memproduksi pesawat tempur jenis Fokker. Saat industri pesawat tempur mereka lesu, teknologinya kemudian dialihkan ke bidang pertanian.
Kalau saja sejak awal mereka sadar teknologi ini bisa dipakai untuk memberi pemasukan besar bagi negara dan memberi manfaat yang lebih banyak ke masyarakat, mungkin mereka tak harus terlibat perang.
But that’s only my thought.
Pengen tau lebih jauh tentang sejarah produksi dari perusahaan ini, masuk saja ke ruangan audio visualnya. Ada 2 ruang audio visual yang bisa kita masuki. Satu ruangan dilengkapi video digital wide screen yang bisa kita tonton, satu lagi di ruangan yang dilengkapi banyak audiobook yang tiap lembarnya bisa kita dengarkan penjelasannya lewat audiophone.
Udah banyak liat-liat mobil kece gini trus mupeng pengen beli tapi ga ada duit? Tenang, di bagian atas dekat pintu masuk dan keluar museum, ada souvenir shop yang menjual berbagai mainan mobil-mobilan. Ga kebeli mobil aslinya, beli miniaturnya aja dulu heheheh.
informasi yang sangat berguna…thanks for sharingnya
sama2 mas…trimakasih juga sudah berkunjung 🙂
Good car desain. moseum nya banyak desain2 mobil teknologi yang bersejarah. Artiklenya bagus sangat bermanfaat. makasih buat writernya. saling mengunjungi ya websitenya.
https://mitsubishimobil.net/dealer-mitsubishi-bsd/
https://mitsubishimobil.net/mitsubishi-tangerang/