Anda
Tapi, artikel ini ga akan mengulas itu. Apalagi kalau mengingat sudah lama sekali saya tak menyempatkan diri nonton film. Rasanya sejak putri sulung saya lahir….hahahah. Jadi saya sudah tak tau lagi film atau aktor mana yang lagi hip saat ini.
Judul ini saya tulis, karena kota Cannes jadi tempat persinggahan liburan akhir tahun kami kemarin. Yeeaaa….*confetti dropping.
Pertanyaannya, apakah Cannes seindah dan segemerlap di layar kaca yang biasa kamu tonton itu? Jawabannya, ya dan tidak.
Just follow our foot steps, then you will know why 😉
Rue d’Antibes
Kami sampai di Cannes dengan menumpang kereta dari Nice, turun di stasiun kereta utama Gare de Cannes . Tiket kami beli di mesin tiket stasiun Nice Saint Laurent du Var untuk rute pp Nice – Cannes seharga 34 euro total untuk kami berempat, 2 dewasa dan 2 anak usia 7 tahun dan 5 tahun. Kalau mau yang lebih murah bisa naik bus nomer 200 hanya seharga 1,5 euro sekali jalan. Lebih jelas tentang transportasi ke Cannes bisa dibaca di artikel ini.
Kenapa kami lebih memilih naik kereta? Itu karena waktu tempuh bus yang lebih lama, kurang lebih 1,5 jam. Sementara dengan naik kereta, hanya skitar 30 menit kita sudah sampai di Cannes. Again, do consider there were 2 toddlers on board 🙂 .
Di Nice sendiri ada 4 stasiun kereta menuju Cannes ataupun daerah sekitarnya. Kita bisa naik dari stasiun Nice Riquier, Nice Ville, Nice Saint Augustin (SNCF), dan stasiun Nice Saint Laurent du Var. Tinggal pilih mana yang lebih dekat ke penginapan.
Sebenarnya, stasiun Nice Saint Augustin lebih dekat ke penginapan kami, tapi karena saat itu Google Maps rada ngaco petunjuknya, jadilah saya meragukan rute yang ditunjukkannya. Saat itu, Google Maps sepertinya sedang ada perubahan algoritma, sehingga beberapa rute jadi agak kacau petunjuknya. Mudah-mudahan saat ini algoritma google sudah bagus kembali.
Kami berangkat sekitar pukul 12 siang dan gerbong kereta lumayan rame. Alhamdulillah masih dapat tempat duduk. View dari kereta juga bikin lelah cepat hilang. Jalur kereta yang bersisian dengan tepi laut Mediterania bikin mata santai menikmati indahnya laut dan pantai berpasir sepanjang perjalanan.
Di Cannes, ada 2 kawasan yang selalu jadi tujuan turis. Rue d’Antibes dan Promenade de La Croisette. Dan dua-duanya adalah shopping area…hahahahah.
Eh, tapi ga usah nyinyir dulu. Si emak ini memang ga niat belanja dan saat di Cannes pun hanya sempat mampir membeli sekotak macaron Laduree 😀 . Tak sah rasanya ke Perancis kalau tak mencicipi macaron dari brand yang pertama kali memperkenalkan kudapan ini.
Dari stasiun Gare de Cannes menuju outlet Laduree di Rue d’Antibes ini hanya perlu berjalan kaki sekitar 500 meter. Kawasan wisata yang populer di Cannes memang rata-rata berlokasi tidak jauh dari stasiun. Hampir semua bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Rue d’Antibes sendiri adalah kawasan perbelanjaan dengan range middle price. Middle price bagi warga Eropa berduit maksudnya…hehehhe. Sepanjang kawasan ini berbagai merk Outlet seperti Zara, Mango, L’Occitane, Maillots, dan sekelasnya bisa kita temukan. Dan semuanya memiliki eksterior outlet yang menawan. Cannes memang sering dikunjungi selebritis. Tak heran rata-rata gerai outlet di kota ini berusaha tampil semenarik dan segemerlap mungkin.
Promenade de La Croisette
Tidak jauh dari Rue d’Antibes, hanya perlu meneruskan langkah beberapa ratus meter menuju tepi pantai, kita akan sampai di Promenade de La Croisette. Tempat nongkrong paling hip di Cannes.
Di Promenade de La Croisette, tepat di ujung belokan pertama yang kita temui, kita akan bertemu dengan salah satu dari berbagai macam gerai merk premium yang rasanya tak kan menjadi brand pilihan emak-emak macam saya yang tak pernah tampil di layar kaca 🙂 .
Yep…Chanel, Louis Vuitton, Hermes, Valentino…you name it! Outlet-outlet
And yes, there’s a chance for you probably bump into one of
Iye…karena saya ga hapal selebriti itu siapa-siapa aja jadi saya ga terlalu merhatiin siapa yang lalu lalang di sini. Sudah bertahun-tahun ga nonton tv, ga baca majalah…jadi ya harap maklum kalau emak rada kudet 😀
Tapi satu yang nampak jelas bagi kami di Cannes, kota ini hendak menegaskan diri sebagai kota kecil ikon lifestyle, fashion, leisure dan luxurious things.
But hey...tak perlu merasa minder di sini dan lalu merutuki nasib kenapa tak terlahir dari keturunan milyuner yang duitnya tak berseri. Tak akan ada yang menyalahkan kalo kamu hanya ingin bersantai menikmati semua yang gratis di kawasan ini.
Matahari yang hangat, semilir angin musim dingin, Laut Mediterania yang jernih, batas cakrawala yang cantik di ujung sana…semua gratis. Jangan melupakan Ia Yang Maha Kaya 😉 , pencipta langit dan bumi beserta segala yang ada di antaranya.
Kami, demi melepas lelah bersama dua bocah kami, memilih untuk duduk bersantai di deretan kursi biru gratis di pelataran promenade de la croisette memandang ke laut lepas depan kami. Anak kami pun bisa menyantap cemilannya dengan santai sembari sesekali bermain.
Promenade de la croisette sendiri kalau dibandingkan dengan promenade de anglais di Nice, tidak jauh lebih lebar dan tidak jauh lebih panjang. Jauh lebih menawan promenade de anglais di mata saya.
Tapi, tak akan ada yang mengingkari keindahan pantai berpasir di Cannes dengan latar gunung yang tak kita lihat di Nice.
Palais des Festivals
Di ujung barat dari promenade de la croisette inilah Palais des Festivals, tempat perhelatan Festival Film Cannes, digelar.
Jadi hanya berjalan beberapa ratus meter dari tempat kami duduk bersantai tadi, kami bisa menjajaki Palais des Festivals dengan karpet merahnya yang terkenal itu.
Gedungnya sendiri untuk ukuran Eropa terlalu biasa. Kalau dilihat-lihat gedung ini lebih mirip dengan Aula Gersamata di kota kelahiran saya…hehehehe.
Selain lokasinya yang terletak dekat pantai, tepat bersebelahan dengan pelabuhan yacht mewah, dan punya helipad sendiri untuk para selebritis, tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang gedung ini.
Bahkan Walk of Fame yang dulu rasanya nampak wah, kini terlihat terlalu biasa untuk sebuah atraksi wisata. Di Cannes kamu bahkan bisa lalu lalang sambil ngesot di atasnya 😀 . Eh…tapi saya ga nyaranin itu ya.
Yang justru bikin Palais des Festivals ini menarik bagi kami, terutama bagi anak kami adalah amusement park kecil yang hanya berjarak 100 meter dari gedung ini 😀 . Dan sudah tentu karena anak kami, sebagian besar waktu kami di Cannes dihabiskan di sini. Di tempat yang sebenarnya mudah kita temukan di banyak kota di tanah air 🙂 .